Benarkah Dermatitis Seboroik Adalah Gangguan Ketombe Biasa?

Benarkah Dermatitis Seboroik Adalah Gangguan Ketombe Biasa?

Masih banyak sekali orang yang mengeluhkan gangguan ketombe yang menyerang, padahal sudah mencoba berbagai shampo namun tak kunjung hilang. Kemudian beralih ke perawatan herbal, misal penggunaan kunyit yang dipercaya dapat mengatasi ketombe. Awalnya dikira berhasil, tapi ternyata muncul kembali setelah beberapa hari. Lalu, harus bagaimana lagi dong? Selain gatal, pastinya akan sangat mengganggu sekali ya.

Apa itu dermatitis seboroik?

Dari kasus di atas, mungkin kita menyepelekan si ketombe membandel ini. Tidak semua kepala berketombe itu berbahaya, namun tetap saja dapat mengurangi keindahan jika ketombe tersebut terlihat. Tahukah kamu bahwa ada penyakit kulit yang hampir sama dengan gangguan ketombe? Penyakit kulit itu bernama dermatitis seboroik atau psoriasis seboroik atau cradle cap pada bayi. Pasti banyak yang mengira bahwa dermatitis satu ini sama dengan ketombe ya, namun pada hakikatnya mereka berdua berbeda walaupun memiliki salah satu penyebab yang sama. Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit yang menyebabkan kulit terasa gatal, bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan. Warna kemerahan ini timbul karena adanya peradangan pada kulit kepala, bahkan terkadang ada yang di wajah atau bagian tubuh lainnya. Kulit kepala pastinya mengalami pergantian, namun karena prosesnya lebih lambat maka tidak terlihat oleh mata. Jika proses pergantian ini lebih cepat, maka akan timbul gangguan ketombe. Selain itu, dermatitis seboroik ini juga seringnya berwarna kuning dan berminyak. Dermatitis satu ini bisa menyerang siapa saja, terutama bayi dan orang dewasa dengan rentang usia 30 hingga 60 tahun. Dan penyakit kulit satu ini bukanlah penyakit menular yang dapat terjadi melalui kontak langsung dengan si penderita.

Penyebab terjadinya dermatitis seboroik

Segala sesuatu yang berhubungan dengan gangguan kulit, pasti erat kaitannya dengan kebersihan diri seseorang. Namun, lain halnya dengan dermatitis seboroik ini. Dilansir dari buku yang berjudul Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/ Balita dan Anak Prasekolah Untuk Para Bidan berikut adalah penyebab terjadinya dermatitis seboroik adalah sebagai berikut.

  1. Adanya gangguan emosi.
  2. Mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu.
  3. Asupan makanan yang tinggi lemak dan kalori.
  4. Faktor hereditas, di mana penyakit ini dianggap sebagai penyakit turunan dari orang tua.
  5. Infeksi jamur Malassezia. Namun, tidak hanya berlaku pada dermatitis seboroik. Karena dilansir dari Hello Sehat, ketombe pun sebenarnya merupakan gejala dari dermatitis seboroik yang paling ringan. Oleh sebab itu, banyak yang beranggapan bahwa ketombe hampir sama dengan dermatitis seboroik, yang menjadi perbedaannya adalah lokasi dan tingkat keparahannya.
  6. Peradangan yang disebabkan oleh psoriasis.
  7. Penyakit yang disebabkan oleh menurunnya sistem imun tubuh seperti kanker, HIV/ AIDS, dan pankreatitis alkoholik.
  8. Gangguan mental pun juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami dermatitis seboroik, seperti depresi dan penyakit Parkinson.
  9. Faktor cuaca. Entah cuaca yang terlalu dingin dan kering.
  10. Kebiasaan buruk menggaruk kulit wajah tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu.
  11. Obesitas dan penyakit yang ditimbulkan seperti diabetes.
See also  Cara Klaim Asuransi Allianz Kesehatan untuk Individu

Gejala dermatitis seboroik

Gejala yang paling sering dialami oleh penderita dermatitis seboroik adalah keluhan bahwa kulit kepala menjadi bersisik, gatal, berwarna kemerahan, timbul ruam berbentuk bulat atau oval, dan timbulnya ketombe baik di kepala, jenggot, alis, kumis, dan bagian dada. Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa dermatitis seboroik tidak hanya menyerang bagian kepala. Dan gejala-gejala yang dialami dapat menjadi lebih parah ketika penderita dalam keadaan stres.