Sejarah Awal Mula Adzan dan Doa Setelah Adzan

Sejarah Awal Mula Adzan dan Doa Setelah Adzan

Dalam ajaran agama Islam, Adzan merupakan suatu seruan yang digunakan sebagai penanda waktu sholat wajib. Adzan digunakan untuk memanggil seluruh umat Islam melaksanakan sholat wajib. Umat Islam yang mendengarkan adzan juga disunnahkan untuk membaca doa setelah adzan. Adzan tidak serta merta dibuat dan diamalkan oleh umat Muslim sejak adanya ajaran agama Islam.

Sejarah Dikumandagkannya Adzan

Adzan memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejarah ini diceritakan dalam buku karya Fuad Abdurrahman yang ditulis dengan judul “The Great of Two Umars”.

Dalam bukunya, diceritakan bahwa adzan dikumandangkan ketika umat Islam masih berjumlah sedikit. Umat Islam merasa kesulitan untuk melaksanakan sholat wajib karena tidak ada penanda untuk melaksanakan sholat.

Adzan Layaknya Sebuah Terompet

Sebelum adanya adzan, umat Islam pada jaman dahulu mencari solusi supaya mereka tidak lalai dalam melaksanakan sholat. Selain itu, ditambahkannya kesibukan umat Islam yang cukup beragam juga mengupayakan supaya mereka tetap bisa mengerjakan sholat wajib dengan tepat waktu.

Para sahabat yang sudah berunding ini mengusulkan kepada Rasulullah SAW mengenai adzan. Adzan diibaratkan sebagai terompet yang digunakan oleh orang Yahudi ketika memanggil umat Muslim. Namun, Rasulullah menolak menggunakan terompet.

Adzan Layaknya Lonceng

Dari beberapa usul yang diterima Rasulullah dari para sahabatnya, mulai dari menggunakan terompet, menyalakan api di tempat yang cukup tinggi bahkan ada yang menyarankan menggunakan lonceng layaknya orang Nasrani.

Ketika itu, Umar diperintahkan oleh Rasulullah untuk membeli kayu dan Umar mengusulkan alih-alih menggunakan lonceng, serukan adzan untuk penanda waktu sholat.

“Jangan gunakan lonceng, tetapi untuk sholat serukan adzan!”

Tidak Tercemar Budaya Kaum Kafir

Diserukannya adzan ini dicetuskan supaya umat Islam tetap menggunakan budayanya sendiri dan tidak tercemar dengan budaya orang-orang kafir. Hal ini juga bisa digunakan sebagai salah satu penanda budaya umat Islam yang original dan pembeda serta membuat seuan umat Islam lebih baik dari kaum-kaum kafir lainnya.

See also  Deretan Suplemen Terbaik Untuk Imun Tubuh

Seruan Adzan pertama kali

Setelah mendengar usul dari Umar, Rasulullah SAW memerintahkan Bilal untuk menyerukan adzan dengan bacaan-bacaan adzan yang diserukan oleh Umar ra lafal adzan.

Adzan pertama kali diserukan sebanyak lima kali dalam sehari di Madinah. Hal ini merupakan salah satu penegasan bahwa kaum Muslimin kini telah berada di posisi unggul.

Keistimewaan Adzan dan Doa Setelah Adzan

Sejak dikumandangkannya adzan pertama kali di Madinah, adzan menjadi sebuah seruan untuk kaum Muslim supaya melaksanakan sholat wajib lima waktu dan tidak melalaikan sholat. Adzan juga memiliki keistimewaan atau keutamaan bagi yang menyerukan maupun yang mendengarkannya.

Adzan dikumandangkan oleh Muadzin. Seorang muadzin selain mendapatkan pahala juga bisa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT pada hari kiamat nanti. Muadzin yang mengumandangkan adzan akan “dipanjangkan lehernya” pada hari akhir.

Hal ini berarti bahwa yang mengumandangkan adzan akan dimintakan ampunan serta mendapatkan banyak pahala.

Setelah adzan dikumandangkan, umat muslim juga disunnahkan untuk membaca doa setelah adzan. Berikut adalah bacaan doa setelah adzan.

Allahumma robba haadzihid da’watit tammah, washsholaatil qooimah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomammahmudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.

Itu adalah sejarah adzan, keutamaan dan doa setelah adzan yang wajib umat Muslim ketahui. Dengan digaungkannya adzan, umat muslim bisa menjalankan ibadah sholat wajib dengan mudah serta bisa menunaikan ibadah wajib tanpa harus telat bahkan lalai menjalankannya.